Rabu, 07 Desember 2011

Fitnah Dajjal
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الْأَعْوَرَ الْكَذّابَ. أَلآ إِنَّهُ أَعْوَرٌ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرٍ، مَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: ك ف ر (كافِرٌ)“Tidak ada seorangpun nabi kecuali sungguh dia telah memperingatkan umatnya akan datangnya sang a’war lagi sangat pendusta. Ketahuilah, sesungguhnya dia ini a’war dan sesungguhnya Rabb kalian tidaklah a’war, dia ini tertulis di antara kedua matanya huruf kaf, fa, dan ra (kafir).” (HR. Muslim no. 2933)
A’war adalah rusak salah satu matanya.
Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيامِ السّاعَةِ أَمْرٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجّالِ
“Tidak ada satu kejadianpun yang terjadi sejak dari penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar daripada kejadian (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Dari Hudzaidah bin Al-Yaman radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
اَلدَّجّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى، جَفالُ الشَّعْرِ. مَعَهُ جَنَّةٌ وَنارٌ، فَنارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal itu rusak mata kirinya dan sangat lebat rambutnya. Dia membawa surga dan neraka bersamanya, akan tetapi neraka yang dia bawa sebenarnya adalah surga dan surga yang dia bawa sebenarnya adalah neraka.” (HR. Muslim no. 2934)
Penjelasan ringkas:
Di antara tanda-tanda besar hari kiamat yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah akan keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal. Allah Ta’ala akan mengeluarkannya di akhir zaman guna menguji dan memfitnah manusia. Untuk itu Allah Ta’ala memberikan kepada Dajjal kemampuan untuk melakukan hal-hal di luar kewajaran, sampai-sampai Allah Ta’ala menjadikannya mampu membawa surga dan nerakanya sendiri. Semua ini guna menguji manusia, apakah mereka tetap mengimani dan meyakini sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang mengabarkan kekafiran Dajjal walaupun mereka melihat hal-hal yang menakjubkan di depan mata mereka, ataukah mereka akan mengikuti Dajjal dan beriman kepadanya karena melihat semua hal tersebut. Karenanya hanya orang-orang beriman yang sanggup bertahan dalam fitnah Dajjal ini karena hanya merekalah yang mampu melihat tulisan kafir yang tertulis di antara kedua mata Dajjal.
Di antara sifat-sifat Dajjal yang tersebut dalam hadits-hadits di atas dan selainnya adalah:
1.    Rusak matanya, dimana dalam hadits Hudzaifah di atas diterangkan bahwa yang rusak adalah mata kirinya.
Hanya di sini ada sedikit masalah, yaitu dalam hadits Ibnu Umar riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa yang rusak itu adalah mata kanannya. Dari sini para ulama berbeda pendapat mengenai mata mana yang rusak, kanan ataukah kiri?
Yang benar dalam masalah ini adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Qadhi Iyadh rahimahullah bahwa kedua mata Dajjal itu rusak, salah satunya hilang dan yang lainnya rusak. Pendapat ini dianggap baik oleh An-Nawawi dan merupakan pendapat yang dipilih oleh Imam Al-Qurthubi.
2.    Tertulis di antara kedua matanya kata كافِرٌ (kafir). Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa tulisan ini hanya dibaca oleh muslim.
3.    Rambutnya lebat. Disebutkan dalam riwayat Muslim:
إِنَّهُ شَابٌ قَطَطٌ
“Dajjal adalah pemuda yang rambutnya pendek dan keriting.”
4.    Adapun tempat keluarnya, maka disebutkan dalam hadits Fathimah bintu Qais bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَلآ إِنَّهُ مِنْ بَحْرِ الشَّامِ أَوْ مِنْ بَحْرِ الْيَمَنِ. لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ, مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ – وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ -
“Ketahuilah, dia akan keluar dari laut Syam atau laut Yaman. Bahkan dia akan keluar dari arah timur, dia akan keluar dari arah timur.” Beliau menunjukkan tangannya ke arah timur.” (HR. Muslim)
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq secara marfu’:
الدَّجالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقالُ لَهَا خُرَسانُ
“Dajjal akan keluar dari sebuah daerah di timur yang bernama Khurasan.” (HR. At-Tirmizi dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani)
5.    Dalam hadits Fathimah bintu Qais riwayat Muslim disebutkan secara marfu’:
فَأُخْرِجَ فَأُسِيْرَ فِي الْأَرْضِ. فَلاَ يَدَعُ قَرْيَةً إِلاَ هَبَطَهَا فِي أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيِّبَةَ
“Lalu Dajjal dikeluarkan dan dijadikan dia berkeliling di bumi ini. Sehingga tidaklah dia membiarkan satu daerahpun kecuali dia akan turun padanya kecuali Makkah dan Thayibah (Madinah). Dia berkeliling di bumi ini selama 40 malam.” (HR. Muslim)

Perisai Dari Fitnah Dajjal

Perisai Dari Fitnah Dajjal

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ. يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عذاب الْقَبْرِ ومن فِتْنَةِ الْمَحْيا وَالْمَماتِ ومن فتنة الْمَسِيْحِ الدَّجّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian selesai membaca tasyahhud maka hendaknya dia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara. Hendaknya dia membaca: ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABI JAHANNAM, WA MIN ‘ADZABIL QABRI, WA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMATI, WA MIN FITNATIL MASIH AD-DAJJAL (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan Jahannam, dari siksaan kubur, dari ujian kehidupan dan kematian, serta dari ujian Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim no. 588)
Dikatakan Dajjal sebagai Al-Masih, karena kedua matanya mamsuh (rusak).
Dalam sebuah riwayat Muslim dengan lafazh, “Jika salah seorang di antara kalian selesai membaca tasyahud akhir.”
Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ. فَوَاللهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتْبَعُهُ مِمّا يَبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهاتِ
“Siapa saja yang mendengar tentang Dajjal maka hendaknya dia menjauh. Karena demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dalam keadaan dia mengira kalau dirinya adalah orang yang beriman, akan tetapi akhirnya dia mengikuti Dajjal akibat besarnya syubhat/kerancuan yang dia datangkan.” (HR. Ahmad: 4/430, Abu Daud no. 4319, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah no. 5488)
Dari Abu Ad-Darda` radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجّالِ
“Barangsiapa yang menghafal 10 ayat pertama surah Al-Kahfi maka dia akan dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)
Penjelasan ringkas:
Tatkala Dajjal merupakan ujian terbesar bagi setiap ummat, maka tidak ada satupun nabi kecuali dia telah memperingatkan umatnya akan ujian yang satu ini. Dan termasuk dari peringatan tersebut adalah disebutkannya amalan-amalan yang bisa menyelematkan mereka dari ujian ini, di antaranya:
a.    Senantiasa berlindung dari keempat perkara yang tersebut dalam hadits Abu Hurairah di atas, dan ini dibaca setiap selesai tasyahud akhir sebelum salam ketika shalat. Bahkan karena pentingnya berlindung dari Dajjal, sampai-sampai Nabi shallallahu alaihi wasallam telah mewajibkan membaca doa ini dalam shalat, yang jika terlupa harus ditutupi dengan sujud sahwi.
b.    Dia wajib untuk menjauhi tempat-tempat yang Dajjal sedang berada padanya. Karenanya Dajjal tidak akan bisa dibunuh oleh siapapun kecuali oleh Nabi Isa alaihissalam, karenanya tidak akan ada gunanya perlawanan. Dan dia adalah makhluk yang sangat jelek lagi kafir sehingga dakwah dan perbuatan baik tidak akan mempan kepadanya. Jalan satu-satunya yang bisa diperbuat hanyalah menghindar dan menjauh darinya agar jangan sampai bertemu dengannya.
c.    Menghafal dan sering membaca 10 ayat pertama dari surah Al-Kahfi.

Kamis, 04 Agustus 2011

Keutamaan Al-Qur'an



Al-Qur’an nan agung ini adl wahyu Ilahi telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai penerang petunjuk dan pedoman serta rahmat yg kekal abadi sampai hari akhir nanti sekaligus menjadi mukjizat dan bukti kebenaran risalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dimana ketika mu’jizat-mu’jizat sebelumnya sirna ditelan masa musnah digilas perputaran roda zaman terkubur bersama wafatnya para Rasul pembawanya tetapi Al-Qur’an tetap tegak memancarkan nur Ilahi keseluruh persada bumi.

Perputaran dan pergantian waktu yg disertai dgn berubah dan beragamnya keadaan dan watak manusia tak akan melunturkannya wafatnya sang panutan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun tidak memudarkannya. Bahkan serentetan aksi pengingkaran dan penyelewengan serta pengubahan terhadap Al-Qur’an tidak membuatnya kabur sedikitpun. Itulah Al-Qur’an kitab mulia yg kekal keberadaan nya langgeng hukumnya iapun kenyal tetap sesuai dgn segala tempat bangsa dan sepanjang masa.
Betapa sempurnanya Al-Qur’an dgn hukum-hukum dan ajaran-ajaran Ilahi yg tetap aktual dan akurat. Ia berbicara tentang berbagai sudut kehi-dupan tentang aqidah ibadah etika pergaulan sesama manusia dan alam sekitarnya tentang politik ekonomi dan lain sebagainya.

Al-Qur’an satu-satunya kitab yg banyak mengandung keajaiban robbani luar biasa baik itu keindahan susunan kata dan kalimatnya ataupun gaya bahasanya tak ada yg mampu menandinginya sekalipun bangsa arab yg ahli sastera dan retorika bahkan seandainya semua manusia dan jin berkumpul dan saling menolong nicaya tidak akan mampu membuatnya. Banyak kisah-kisah di dalamnya tentang hal-hal masa lalu yg terbukti nyata pada saat sekarang ini.

Betapa agungnya Al-Qur’an dan betapa besarnya kasih sayang Allah Ta’ala kepada kita semua maka diturunkanNya Kitab mulia yg menunjukkan manusia ke jalan yg akan menyelamatkannya sekaligus menganugerahkan keutamaan-keutamaan yg tak terhingga di dalam menelusuri jalan tersebut. Berikut adl berbagai macam keutamaan yg berkenaan dgn membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya.

Keutamaan membaca Al-Qur’an Al-Karim
    • Membaca Al-Qur’an mendatangkan rahmat Allah Ta’ala ”Sesungguhnya orang-orang yg selalu membaca Kitabullah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian rizqinya yg telah kami anugerahkan kepadanya secara diam-diam dan terang-terangan mereka mengharapkan suatu perniagaan yg tiada merugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha mensyukuri“. . Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an itu lbh utama dari pada membaca tasbih tahlil dan dzikir-dzikir lainnya.
      Perumpamaan mukmin yg membaca Al-Qur’an. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Perumpamaan seorang mukmin yg membaca Al-Qur’an ialah ibarat buah utrujjah baunya harum dan enak rasanya sedangkan perumpamaan orang mukmin yg tidak membaca Al-Qur’an adl ibarat buah kurma tidak berbau tapi manis rasanya. Adapun perumpamaan orang munafik yg membaca Al-Qur’an ialah bagaikan wewangian baunya harum tapi pahit rasanya sedangkan perumpamaan orang munafik yg tidak membca Al-Qur’an adl bagaikan buah hanzolah tidak berbau lagi pahit rasanya“.
      Pahala membaca Al-Qur’an. Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an dihitung untuknya satu kebaikan dan pahala satu kebaikan adl sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan “Aliif laam miim” itu satu huruf melainkan Aliif satu huruf Laam satu huruf dan Miim adl satu huruf“.
      Al-Qur’an menentukan tinggi atau rendahnya tempat di surga bagi pembacanya. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Nanti akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an “Bacalah dan naiklah bacalah ia dgn tartil seperti kamu mentartilkan bacaannya sewaktu di dunia. Sesungguhnya tempatmu itu adl berdasarkan ayat terakhir yg kamu baca“.
      Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada pembacanya besok di akherat Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Bacalah selalu Al-Qur’an sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti utk memberi syafa’at kepada para pembacanya“.
      Balasan di akherat bagi orang tua yg anaknya selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur’an Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa selalu membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya besok di hari kiamat yg mana cahaya mahkota tersebut lbh indah dari cahaya matahari yg menyinari rumah-rumah dunia. Maka apakah gerangan balasan pahala yg akan dianugerahkan kepada orang yg membaca dan mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri? ” .
      Membaca Al-Qur’an secara kontinyu adl termasuk dambaan tiap muslim Oleh krn itu mereka yg tidak sempat atau tidak mampu utk melakukannya akan merasa iri dgn yg lainnya dan inilah iri hati yg dibenarkan agama. Dalam sebuah hadits shahih Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Tidak diperbolehkan iri hati kecuali terhadap dua hal yakni Kepada seseorang yg dianugerahi Allah Al-Qur’an yg selalu ia lakukan siang dan malam dan kepada seseorang yg diberi Allah harta kekayaan yg selalu menafkahkannya siang dan malam“.
      Membaca Al-Qur’an akan men-datangkan ketenteraman ketenangan kedamaian dan rahmat Allah akan selalu menyertainya Rasul Shalllalllahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda “Jika ada sekelompok orang yg berkumpul di salah satu rumah Allah utk membaca dan mempelajari kitabullah maka akan turun kepada mereka ketentraman kedamaian dan dan mereka akan diliputi oleh rahmat serta dikelilingi oleh para malaikat. Dan Allah selalu menyebut mereka di kalangan penduduk langit“.

  • Perlunya mempelajari dan mendalami Al-Qur’an.

    Al-Qur’an adalah kitabullah yg suci wahyu Ilaahi yg telah diturunkan Allah kepada Nabi pilihan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yg mengandung cahaya robani guna menerangi jalan hidup mereka. Allah berfirman :
    Sesungguhnya Al-Qur’an ini selalu memberi petunjuk kepada jalan yg lurus“.
    Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan cahaya yg terang benderang “.
    Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi berbagai macam penyakit dalam dada dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yg beriman“.

    Untuk memperoleh hikmah dari turunnya Al-Qur’an kita perlu memahami nya sehingga mengerti maksud dari tiap ayat yg dikandungnya dgn jalan mempelajarinya utk itu Allah Ta’ala berfirman “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an utk pelajaran maka adakah orang yg mengambil pelajaran?

    Ini adalah suatu jaminan mutlak dari Allah Ta’ala yg tidak pernah diberikan kepada kitab-kitab sebelumnya suatu jaminan yg maha tinggi dan sangat berharga tersirat di dalamnya suatu bimbingan bagi mereka yg mengingin kan konsep hidup yg mapan demi meraih kesejahteraan di dunia dan akherat.

    Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selaku penerima wahyu Ilahi ini yg telah mengetahui dgn pasti tentang kebenaran Al-Qur’an memerintahkan ummatnya utk selalu mempelajarinya sebagaimana sabdaNya “Bahwasanya Al-Qur’an ini adl hidangan Allah maka belajarlah dari hidanganNya semampu kamu“.
    Mempelajari Al-Qur’an tidak sebatas hanya belajar membaca saja tetapi ter masuk juga memikirkan memahami mendalami dan sekaligus melaksanakan ajaran-ajarannya. Firman Allah Ta’ala “Ini adl sebuah Kitab yg Kami turunkan kepadamu penuh dgn berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yg mempunyai pikiran”. “Maka apakah mereka tidak memper hatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?

    Keutamaan mempelajari dan mendalami Al-Qur’an.
    • Orang yg paling baik adl yg mempelajari Al-Qur’an kemudian mengajarkannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Sebaik-baik kamu adl orang yg mempelajari Al-Qur’an lantas mengajarkannya“.
      Allah akan meninggikan atau merendahkan derajat suatu kaum lantaran Al-Qur’an. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Bahwasanya lantaran Al-Qur’an ini Allah mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan derajat yg lainnya“.
      Orang yg pandai membaca Al-Qur’an dan selalu membacanya akan bersama para malaikat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Orang yg selalu membaca Al-Qur’an dan ia pandai dalam hal itu akan bersama para malaikat yg mulia. Sedangkan orang yg membaca Al-Qur’an dgn terbata-bata dan merasa kesulitan dalam membacanya ia akan mendapatkan dua pahala“.

  • Oleh Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia - Al-Islam
    sumber file al_islam.chm

    Kedudukan Tauhid



    Tidak ada keraguan lagi bahwa tauhid memiliki kedudukan yang tinggi bahkan yang paling tinggi di dalam agama. Tauhid merupakan hak Allah yang paling besar atas hamba-hamba-Nya, sebagaimana dalam hadits Mu’adz bin Jabal radiyallahu 'anhu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam berkata kepadanya: “Hai Mu’adz, tahukah kamu hak Allah atas hamba-Nya dan hak hamba atas Allah? Ia menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Beliau mengatakan: “Hak Allah atas hamba-Nya adalah mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.” ( HR. Bukhari dan Muslim)

    1. Tauhid merupakan dasar dibangunnya segala amalan yang ada di dalam agama ini. Rasulullah bersabda: “Islam dibangun di atas lima dasar, bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan puasa pada bulan Ramadhan.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah Ibnu Umar)
    2. Tauhid merupakan perintah pertama kali yang kita temukan di dalam Al Qur’an sebagaimana lawannya (yaitu syirik) yang merupakan larangan paling besar dan pertama kali kita temukan di dalam Al Qur’an, sebagaimana firman Allah: “Hai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Yang telah menjadikan bumi terhampar dan langit sebagai bangunan dan menurunkan air dari langit, lalu Allah mengeluarkan dengannya buah-buahan sebagai rizki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah”. (Al-Baqarah: 21-22) Dalil yang menunjukkan hal tadi dalam ayat ini adalah perintah Allah “sembahlah Rabb kalian” dan “janganlah kalian menjadikan tandingan bagi Allah”.
    3. Tauhid merupakan poros dakwah seluruh para Rasul, sejak Rasul yang pertama hingga penutup para Rasul yaitu Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam. Allah berfirman: “Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul (yang menyeru) agar kalian menyembah Allah dan menjauhi thagut.” (An-Nahl: 36)
    4. Tauhid merupakan perintah Allah yang paling besar dari semua perintah. Sementara lawannya, yaitu syirik, merupakan larangan paling besar dari semua larangan. Allah berfirman: “Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kalian jangan menyembah kecuali kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (Al-Isra: 23) “Dan sembahlah oleh kalian Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. ” (An-Nisa: 36)
    5. Tauhid merupakan syarat masuknya seseorang ke dalam surga dan terlindungi dari neraka Allah, sebagaimana syirik merupakan sebab utama yang akan menjerumuskan seseorang ke dalam neraka dan diharamkan dari surga Allah. Allah berfirman: “Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka Allah akan mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada bagi orang-orang dzalim seorang penolongpun.” (Al-Maidah: 72) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda: “Barang siapa yang mati dan dia mengetahui bahwasanya tidak ada ilah yang benar kecuali Allah, dia akan masuk ke dalam surga.” (Shahih, HR Muslim No.26 dari Utsman bin Affan) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda: “Barangsiapa yang kamu jumpai di belakang tembok ini bersaksi terhadap Lailaha illallah dan dalam keadaan yakin hatinya, maka berilah dia kabar gembira dengan surga.” (Shahih, HR Muslim No.31 dari Abu Hurairah)
    6. Tauhid merupakan syarat diterimanya amal seseorang dan akan bernilai di hadapan Allah. Allah berfirman: “Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mereka menyembah Allah dan mengikhlaskan bagi-Nya agama. ” (Al-Bayinah: 5)                                                                                                                           oleh saudaraku: Abu Abror Ar Rizal

    Manfaat Membaca Al Qur'an




    Sebagai wahyu yang Allah turunkan kepada nabi-Nya, tentu al-Qur'an memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri bagi para pembaca dan penggemarnya. Ayat-ayat al-qur'an yang kita baca sehari-sehari tidak lepas dari karunia Allah untuk setiap muslim yang demikian besar. Karena saking istimewanya al-Qur'an ini dari kitab-kitab samawi lainnya, Allah memberikan tempat istimewa bagi para pecintanya.

    Oleh karena bagi anda yang ingin memaksimalkan peran al-Qur'an dalam kehidupan, nampaknya harus lebih banyak lagi mengetahui manfaat dan perannya, terutama untuk kehidupan. Di antara manfaat itu adalah:

    1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.

    2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.

    3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan

    4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.

    5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia.

    6. Ayat-ayat Alloh akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.

    7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.

    8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.

    9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.

    10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.

    11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'

    12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah.
    Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.

    Dan masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang terus update dengan kondisi kehidupan kita...Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu belajar dan meningkatkan diri untuk lebih dekat lagi dengan al-Qur'an...Amiin

    wallahu a'lam

    oleh saudaraku : Farid SYaamil