Rabu, 07 Desember 2011

Fitnah Dajjal
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الْأَعْوَرَ الْكَذّابَ. أَلآ إِنَّهُ أَعْوَرٌ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرٍ، مَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: ك ف ر (كافِرٌ)“Tidak ada seorangpun nabi kecuali sungguh dia telah memperingatkan umatnya akan datangnya sang a’war lagi sangat pendusta. Ketahuilah, sesungguhnya dia ini a’war dan sesungguhnya Rabb kalian tidaklah a’war, dia ini tertulis di antara kedua matanya huruf kaf, fa, dan ra (kafir).” (HR. Muslim no. 2933)
A’war adalah rusak salah satu matanya.
Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيامِ السّاعَةِ أَمْرٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجّالِ
“Tidak ada satu kejadianpun yang terjadi sejak dari penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar daripada kejadian (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Dari Hudzaidah bin Al-Yaman radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
اَلدَّجّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى، جَفالُ الشَّعْرِ. مَعَهُ جَنَّةٌ وَنارٌ، فَنارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal itu rusak mata kirinya dan sangat lebat rambutnya. Dia membawa surga dan neraka bersamanya, akan tetapi neraka yang dia bawa sebenarnya adalah surga dan surga yang dia bawa sebenarnya adalah neraka.” (HR. Muslim no. 2934)
Penjelasan ringkas:
Di antara tanda-tanda besar hari kiamat yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah akan keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal. Allah Ta’ala akan mengeluarkannya di akhir zaman guna menguji dan memfitnah manusia. Untuk itu Allah Ta’ala memberikan kepada Dajjal kemampuan untuk melakukan hal-hal di luar kewajaran, sampai-sampai Allah Ta’ala menjadikannya mampu membawa surga dan nerakanya sendiri. Semua ini guna menguji manusia, apakah mereka tetap mengimani dan meyakini sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang mengabarkan kekafiran Dajjal walaupun mereka melihat hal-hal yang menakjubkan di depan mata mereka, ataukah mereka akan mengikuti Dajjal dan beriman kepadanya karena melihat semua hal tersebut. Karenanya hanya orang-orang beriman yang sanggup bertahan dalam fitnah Dajjal ini karena hanya merekalah yang mampu melihat tulisan kafir yang tertulis di antara kedua mata Dajjal.
Di antara sifat-sifat Dajjal yang tersebut dalam hadits-hadits di atas dan selainnya adalah:
1.    Rusak matanya, dimana dalam hadits Hudzaifah di atas diterangkan bahwa yang rusak adalah mata kirinya.
Hanya di sini ada sedikit masalah, yaitu dalam hadits Ibnu Umar riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa yang rusak itu adalah mata kanannya. Dari sini para ulama berbeda pendapat mengenai mata mana yang rusak, kanan ataukah kiri?
Yang benar dalam masalah ini adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Qadhi Iyadh rahimahullah bahwa kedua mata Dajjal itu rusak, salah satunya hilang dan yang lainnya rusak. Pendapat ini dianggap baik oleh An-Nawawi dan merupakan pendapat yang dipilih oleh Imam Al-Qurthubi.
2.    Tertulis di antara kedua matanya kata كافِرٌ (kafir). Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa tulisan ini hanya dibaca oleh muslim.
3.    Rambutnya lebat. Disebutkan dalam riwayat Muslim:
إِنَّهُ شَابٌ قَطَطٌ
“Dajjal adalah pemuda yang rambutnya pendek dan keriting.”
4.    Adapun tempat keluarnya, maka disebutkan dalam hadits Fathimah bintu Qais bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَلآ إِنَّهُ مِنْ بَحْرِ الشَّامِ أَوْ مِنْ بَحْرِ الْيَمَنِ. لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ, مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ – وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ -
“Ketahuilah, dia akan keluar dari laut Syam atau laut Yaman. Bahkan dia akan keluar dari arah timur, dia akan keluar dari arah timur.” Beliau menunjukkan tangannya ke arah timur.” (HR. Muslim)
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq secara marfu’:
الدَّجالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقالُ لَهَا خُرَسانُ
“Dajjal akan keluar dari sebuah daerah di timur yang bernama Khurasan.” (HR. At-Tirmizi dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani)
5.    Dalam hadits Fathimah bintu Qais riwayat Muslim disebutkan secara marfu’:
فَأُخْرِجَ فَأُسِيْرَ فِي الْأَرْضِ. فَلاَ يَدَعُ قَرْيَةً إِلاَ هَبَطَهَا فِي أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيِّبَةَ
“Lalu Dajjal dikeluarkan dan dijadikan dia berkeliling di bumi ini. Sehingga tidaklah dia membiarkan satu daerahpun kecuali dia akan turun padanya kecuali Makkah dan Thayibah (Madinah). Dia berkeliling di bumi ini selama 40 malam.” (HR. Muslim)

Perisai Dari Fitnah Dajjal

Perisai Dari Fitnah Dajjal

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ. يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عذاب الْقَبْرِ ومن فِتْنَةِ الْمَحْيا وَالْمَماتِ ومن فتنة الْمَسِيْحِ الدَّجّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian selesai membaca tasyahhud maka hendaknya dia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara. Hendaknya dia membaca: ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABI JAHANNAM, WA MIN ‘ADZABIL QABRI, WA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMATI, WA MIN FITNATIL MASIH AD-DAJJAL (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan Jahannam, dari siksaan kubur, dari ujian kehidupan dan kematian, serta dari ujian Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim no. 588)
Dikatakan Dajjal sebagai Al-Masih, karena kedua matanya mamsuh (rusak).
Dalam sebuah riwayat Muslim dengan lafazh, “Jika salah seorang di antara kalian selesai membaca tasyahud akhir.”
Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ. فَوَاللهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتْبَعُهُ مِمّا يَبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهاتِ
“Siapa saja yang mendengar tentang Dajjal maka hendaknya dia menjauh. Karena demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dalam keadaan dia mengira kalau dirinya adalah orang yang beriman, akan tetapi akhirnya dia mengikuti Dajjal akibat besarnya syubhat/kerancuan yang dia datangkan.” (HR. Ahmad: 4/430, Abu Daud no. 4319, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah no. 5488)
Dari Abu Ad-Darda` radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجّالِ
“Barangsiapa yang menghafal 10 ayat pertama surah Al-Kahfi maka dia akan dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)
Penjelasan ringkas:
Tatkala Dajjal merupakan ujian terbesar bagi setiap ummat, maka tidak ada satupun nabi kecuali dia telah memperingatkan umatnya akan ujian yang satu ini. Dan termasuk dari peringatan tersebut adalah disebutkannya amalan-amalan yang bisa menyelematkan mereka dari ujian ini, di antaranya:
a.    Senantiasa berlindung dari keempat perkara yang tersebut dalam hadits Abu Hurairah di atas, dan ini dibaca setiap selesai tasyahud akhir sebelum salam ketika shalat. Bahkan karena pentingnya berlindung dari Dajjal, sampai-sampai Nabi shallallahu alaihi wasallam telah mewajibkan membaca doa ini dalam shalat, yang jika terlupa harus ditutupi dengan sujud sahwi.
b.    Dia wajib untuk menjauhi tempat-tempat yang Dajjal sedang berada padanya. Karenanya Dajjal tidak akan bisa dibunuh oleh siapapun kecuali oleh Nabi Isa alaihissalam, karenanya tidak akan ada gunanya perlawanan. Dan dia adalah makhluk yang sangat jelek lagi kafir sehingga dakwah dan perbuatan baik tidak akan mempan kepadanya. Jalan satu-satunya yang bisa diperbuat hanyalah menghindar dan menjauh darinya agar jangan sampai bertemu dengannya.
c.    Menghafal dan sering membaca 10 ayat pertama dari surah Al-Kahfi.